top of page
Search

"Psychedelic" seni yang bantu bikin tambah kobam!

  • Writer: Teropong.
    Teropong.
  • May 3, 2019
  • 4 min read

Updated: May 10, 2019

Istilah Psychedelic tentunya sudah cukup dikenal oleh masyarakat di era sekarang, khususnya di kalangan anak muda. Beberapa tahun yang lalu, lebih spesifiknya pada dekade 1960-an, seni psychedelic mulai diperkenalkan dan langsung tersebar luas.


Tidak jarang juga aliran seni ini dilekatkan dengan golongan masyarakat yang beristilah hippie, yakni individu atau kelompok yang memiliki penampilan nyentrik pada jamannya. Penampilan mereka tidak seperti orang lainnya di waktu itu, di mana mereka banyak yang memiliki rambut panjang dan menenakan manik-manik.


Alasan mereka dalam berpenampilan seperti itu pun bukan hanya dalam rangka mengikuti trend yang sedang berlangsung semata, tetapi juga dalam bentuk menentang nilai-nilai yang mereka anggap konvensional dan tidak cocok dengan nilai-nilai yang mereka anut, yakni kebebasan.


Golongan hippie yang berisikan pemuda-pemudi Amerika Serikat ini juga seringkali diasosiasikan dengan obat-obatan halusinasi.


Kaum hippie pada saat festival musik Woodstock pada 1960-an

Musik menjadi faktor penting dalam kemunculan dan perkembangan seni dengan aliran psychedelic, khususnya saat kemunculan festival musik dan konser pada tahun 1960-an. Kehadiran musisi seperti Jimi Hendrix, The Who, dan sebagainya pun sama pentingnya.


Musik-musik mereka diyakini dapat menambah pengalaman para pengalaman para penontonnya, yang kebanyakan pengguna obat-obatan, untuk lebih merasakan efek dari obat yang dikonsumsi.


Dari sisi visual, kemunculan musisi-musisi dengan aliran psychedelic ini pun menjadi batu loncatan bagi para seniman visual dalam mengekspresikan idenya. Karena musisi ini juga menargetkan pengguna obat-obatan sebagai penonton mereka, maka poster yang disebarkan pun didesain sedemikian rupa seakan-akan para pembaca dapat merasakan efek yang sama seperti menggunakan obat-obatan saat membaca poster tersebut.


Warna yang campur aduk serta huruf yang terlihat seperti meliuk-liuk akhirnya menjadi karakter dan menjadi ciri khas seni psychedelic dalam sisi visual.


Salah satu poster musisi Jimi Hendrix

Pergerakan psychedelic telah dimulai pada pertengahan 1960-an. Movement ini tidak hanya mempengaruhi musik pada jaman itu, akan tetapi juga mepengaruhi aspek lainnya, seperti gaya berpakaian, bahasa, filosofi dan seni lainnya.


Istilah psychedelic berasal dari bahasa Yunani, yakni psycho yang berarti pikiran, jiwa, dan mental dan delic atau delein yang berarti memanifestikan atau merealisasikan.


Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa psychedelic merupakan wujud dari realisisasi visi dalam pikiran. Pengalaman psychedelic ini dapat membuat individu seperti memiliki kemampuan dalam memvisualisasikan apa yang ada dalam pikiran sehingga menjadi penglihatan yang terasa nyata.


Pengalaman ini pun merujuk dengan bentuk kesadaran seperti saat meditasi, yoga, atau bermimpi.


Walaupun begitu, seringkali proses penciptaan seni psychedelic datang dari inspirasi pengalaman-pengalaman yang terjadi akibat konsumsi obat-obatan yang dapat menyebabkan halusinasi.


Bentuk-bentuk output dari seni ini seringkali muncul pada musik rock, yakni pada poster, sampul album, dan sebagainya, sehingga dapat disimpulkan bahwa pada awalnya bentuk seni ini cenderung bersifat literal daripada visual. Seni psychedelic ini pun seringkali berbentuk seni surealis.


Walaupun pergerakan psychedelic dimulai pada pertengahan 1960-an, seni psychedelic sudah ada sejak 1922 yang dikenalkan oleh William Addison Dwiggins yang merupakan seniman tipografi asal negara Paman Sam.


Seni psychedelicini baru berkembang pada pertengahan 1960-an karena terjadinya pertentangan atas norma sosial yang ada akibat perang Vietnam, sehingga aliran seni psychedelic menjadi suatu bentuk perlawanan dalam menentang propaganda pemerintah akibat perang yang tak kunjung usai.


Hippie saat melakukan demonstrasi dijalanan

Dilansir dari hardrockfm.com, selain tulisan musik juga memiliki aliran psychedelic yang mulai bermunculan di tahun 1960-an dan langsung diminati oleh masyarakat. Hal ini wajar bila mengingat di tahun-tahun tersebut ganja masih legal dan masyarakat Amerika pada waktu itu banyak yang mengonsumsinya.


Golongan masyarakat ini adalah pemudi-pemudi Amerika Serikat. Mereka juga membentuk gerakan perlawanan terhadap propaganda pemerintah. Pemuda-pemudi ini pun merupakan “baby boom” yang lahir setelah berakhirnya Perang Dunia Kedua, yang mengakibatnya meledaknya tingkat kelahiran di Amerika Serikat.


Mereka menuntut hak sipil, Perang Vietnam, teknologi nuklir yang semakin digalakkan, serta menuntut lingkungan yang bebas untuk penggunaan obat-obatan (seperti LSD), kebebasan seksual, serta ketidaksesuaian norma-norma sosial yang ada dengan gaya hidup yang mereka pilih.


Kemunculan festival musik dan konser menjadi faktor penting dalam perkembangan seni psychedelic. Para penontonnya yang sudah tidak asing dengan penggunaan LSD dan efek dari obat-obatan tersebut disuguhkan musik yang sesuai dan bahkan dipercaya mampu meningkatkan efek dari penggunaan LSD, sehingga semakin meningkatkan juga pengalaman yang muncul akibatnya.


Akan tetapi, para musisi yang beraliran psychedelic tersebut tidak hanya mengkspresikan seninya melalui lagi, akan tetapi juga melalui poster.


Bentuk seni psychedelic yang terkenal hingga saat ini adalah tipografi. Wes Wilson merupakan orang yang menciptakan font psychedelic yang memiliki karakteristik seperti bergerak atau meleleh.


Font tersebut sangat sesuai dengan banyaknya masyarakat Amerika pada waktu itu yang mengonsumsi LSD (Lysergic Acid Diethylamide), yang mana mampus mengatasi kecemasan, paranoia, dan delusi yang masih legal pada waktu itu.


Bentuknya yang seakan-akan meleleh dan meliuk-liuk menirukan sensasi yang dihasilkan saat mengonsumsi LSD.


Salah satu karya Wes Wilson

Selain Wes Wilson, ada juga seniman-seniman yang terkenal akan karya-karya seni dengan aliran psychedelic, seperti Stanley Mouse, Alton Kelley, Rick Griffin, dan Victor Moscoso. Mereka adalah seniman-seniman dengan aliran psychedelic yang berpengaruh pada jamannya.


Selain itu, mereka pun memiliki kesamaan dalam perjalanan mereka menjadi seniman psychedelic, yakni dengan mendesain poster-poster musisi dengan genre rock atau psychedelic rock, sehingga semakin memperkuat pernyataan bahwa seni musik menjadi faktor penting dalam perkembangan seni visual dengan aliran psychedelic.


Dalam poster-poster yang mereka desain pun, bentuk-bentuk huruf yang terkandung di dalamnya pun dibentuk sedemikian rupa sehingga dapat memunculkan efek seperti penggunaan obat-obatan.


Dilansir melalui hardrockfm, pada era perkembangan aliran seni psychedelic juga ditandai sebagai pertentangan dengan bentuk desain grafis konvensional.


Tulisan dalam poster yang seharusnya mudah untuk dibaca, akan tetapi berbanding terbalik dengan pemikiran Victor Moscoso. Ia menyebutkan bahwa tulisan perlu untuk dibentuk sedemikian rupa supaya sulit dibaca, entah dengan penggunaan warna vibrant atau dengan bentuk yang meliuk.


Hal tersebut dilakukan dengan alasan agar para pembaca dapat berhenti sejenak untuk memperhatikan poster dengan fokus, sehingga pesan yang ingin disampaikan oleh seniman pun dapat tersampaikan.


Salah satu karya Victor Moscoso

Walaupun era telah berganti semakin modern, aliran seni psychedelic masih belum menunjukkan tanda-tanda untuk menghilang. Hanya saja seni ini bertransformasi menjadi seni digital, yang dapat dilihat melalui iklan-iklan yang tersebar luas saat ini, tidak hanya menjadi poster festival musik.

Iklan produk Fanta dengan gaya psychedelic

Bahkan, aliran seni psychedelic telah digunakan dalam iklan untuk perusahaan-perusahaan besar, seperti Coca Cola. Dengan perkembangan teknologi yang pesat seperti sekarang pun, seni psychedelic tidak hanya dengan bentuk dua dimensi.


Berkat kemajuan perangkat lunak komputer, objek visual dalam karya seni ini pun telah berkembang menjadi tiga dimensi.


Seni dengan aliran psychedelicpun tidak bisa dipandang sebelah mata, melihat kemajuan serta pengaruhnya yang sangat signifikan terhadap terbentuknya gaya baru dalam seni visual.


 
 
 

Comments


Post: Blog2_Post
bottom of page